KATAKATA BIJAK SYEH ABDUL QADIR AL-JAILANI di April 06, 2022. Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest. Tidak ada komentar: Posting Komentar. Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda. Langganan: Posting Komentar (Atom) Budidaya ikan dalam ember. Senin, Oktober 07, 2019 Kata Kata Syekh Abd Qodir Al-Jailani Kumpulan Mutiara Hikmah dan Nasehat Dari Seorang Sufi Yang Punya Pengaruh Besar di Indonesia AbdulQadir Jaelani atau Abd al-Qadir al-Gilani adalah seorang ulama fiqih yang sangat dihormati oleh Sunni dan dianggap wali dalam dunia tarekat dan sufisme Wejangan Dan Nasehat Syeikh Abdul Qodir Jaelani. Bag. 1 بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Beliau adalah seorang ulama salaf , ulama yang kehidupan sehari-harinya penuh dengan zuhud, istiqomah, dan selalu berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan sunnah Nabi. beliu dilahirkan pada tahun 1077 masehi, bertepatan dengan tahun 470 hijriyah. Dan untuk lebih jelasnya lagi mengenai riwayat hidup beliau; silahkan berkunjung ke → SINI ↓’ Beliau rahimahullah berkata ”Berpaling dari Allah ketika datangnya taqdir adalah mematikan agama, mematikan tauhid, mematikan tawakal, mematikan ikhlas, Bahwa hati seorang mukmin itu, tidak bisa diketahui bagaimana dan mengapa, bahkan orang mukmin itu berkata ”ya, ”semua jiwa berselisih dan saling kontra, maka barang siapa yang memperbaiki dan mensucikan jiwa, hendaklah bersungguh sungguh dan bermujahadah, berusaha membebaskan diri dari sifat yang buruk, semua keburukan bertempat dalam keburukan dan kerusakan bertempat dalam kerusakan, Allah Ta’ala berfirman yang artinya ”Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di-ridhoi-NYA, maka masuklah kedalam jamaah hamba hamba-KU, dan masuklah kedalam syurga-KU,” QS. Al-Fajr 27-30 . Dengan pertolongan dan penghargaan, bersabarlah kamu bersama-Nya, berdiri tegaklah bersama-Nya dan janganlah kamu lupakan Dia, karena setelah kamu mati akan terbangun kembali, dan hal itu akan bermanfaat bagi kamu. Bangunlah untuk Dia sebelum berjumpa dengan-Nya, bangunlah dan ingtlah kepada-Nya sebelum kamu diingatkan tentang urusanmu, lalu kamu menyesal pada waktu yang tidak bermanfaat suatu penyesalan, perbaikilah hatimu, karena jika hati telah baik, segala tindak tandukmu akan menjadi baik. Hati yang baik itu karena adanya takwa dan tawakal kepada Allah Ta’ala, bertauhid kepada-Nya dan ikhlas dalam beramal serta yakin akan kerusakan semua itu apa bila tidak ada tindakan-tindakan tersebut. Wahai manusia, zuhudlah di dunia dan ambillah bagian-bagianmu yang kamu peroleh dari dunia dengan tangan takwa dan wara’ lalu carilah akhirat dan beramallah kamu untuk akhiratmu, sadarkanlah jiwamu dan taatlah kamu kepada Allah Ta’ala, nasehatilah jiwamu terlebih dahulu untuk mengabdi kepada-Nya, lalu nasehatilah orang-orang selain kamu, bagaimana jadinya kalau kamu memperbaiki orang lain sedang kamu sendiri buta, Yang penting bagi kamu adalah, mendidik hatimu untuk selalu berbuat baik, tiada guna lidahmu mengajak orang lain, jika dalam hatimu masih bersarang kekotoran dan dosa syirik, bagaimana manusia akan mengikuti ucapanmu, jika dalam hatimu penuh dengan noda dosa, Kamu jangan seperti orang munafik, orang yang tidak jujur dan tidak sesuai dengan apa yang ada dalam hatinya dengan apa yang di ucapkannya, obatilah hatimu yang sakit sebelum kamu mengobati orang lain, Janganlah kamu menjadi orang yang berlisan syukur, tetapi hatimu berpaling dari hak yang datang kepadamu, memang demikianlah kebanyakan orang. Orang mukmin adalah orang yang tidak mau mengikuti kemauan hawa nafsunya dan hawa setan, jadikanlah hidup di dunia untuk mencari bekal buat akhirat, dan dalam setiap waktunya selalu dipergunakan untuk mengabdi dan beribadah kepada-Nya. Wahai hamba Allah, jagalah ketakwaan dan jagalah syari’at, siapkan dirimu untuk menekan kemauan nafsu, Allah telah berfirman kepada Nabi dan para Rasul untuk menyampaikan berita gembira dan kabar ancaman, Dimanakah rasa syukur dari kamu wahai orang yang berpaling dari Allah ? wahai orang yang melihat nikmat datang dari selain Allah ? adakalanya kamu melihat nikmat itu datang dari selain Allah, suatu saat nanti kamu akan datang menghadap-Nya dan akan melihat kesombonganmu, terkadang kamu meminta pertolongan kepada-Nya dengan menentang-Nya. Wahai hamba Allah, apa bila sakit menimpamu, maka hadapilah dengan lapang dada dan penuh sabar, bertahanlah sampai datangnya obat, apa bila obat telah datang, terimalah dengan rasa syukur kepada Allah. jika kamu berbuat demikian, tentulah hidupmu akan di permudah dan di peringan dari masalah yang sedang kamu hadapi. Orang mukmin yang takut api neraka, itu adalah sebagai jalan yang bisa memutus derita orang mukmin itu sendiri, yang berdampak membawa kekuningan di wajah dan kesedihan di hatinya, niscaya Allah akan menuangkan air rahmat dan karunia dalam hatinya, baginya di bukakan pintu akhirat, sehingga mereka dapat melihat kebenaran janji yang telah di janjikan oleh Allah kepadanya. artikel ini ↑ sengaja diringkas dan diambil bagian-bagian terpentignya saja. Lanjut ↓ Wejangan Dan Nasehat Syeikh Abdul Qodir Jaelani بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Syeikh Abdul Qodir Rahimahullah berkata ”janganlah engkau jadikan kecenderunganmu, kepada sesuatu yang engkau makan, yang engkau minum, yang engkau pakai, yang engkau kawini, yang engkau tempati, karena itu adalah kepentingan nafsu dan watak kemanusiaan saja, lalu dimanakah hikmah dan kecenderungan hati ? rahasia hati, yaitu mencari kebenaran Allah Ta’ala, maka jadikanlah kepentinganmu untuk kembali bertobat kepada Allah Ta’ala dan apa yang ada pada-Nya. Wahai hamba Allah, selisih usiamu pada hari ini, sudah cukup untuk persiapan akhirat, dalam menghadapi datangnya malaikat maut, Cinta kepada Allah dan cinta kepada Rasul itu ada pertalian dengan kefakiran dan cobaan, kalau manusia dalam keadan fakir ia akan terhindar dari tiga penyakit yang berbahaya Pertama Harta bisa membawa kepada berbagai kedosaan, karena sarana nafsu bermacam macam, seorang yang tak punya biaya untuk semacam kedosaan, hatinya tidak akan tergerak untuk melakukannya, timbulnya hasrat itu bila diri merasa sanggup, dan harta adalah sumber kesanggupan yang menggerakkan orang kepada maksiat dan perbuatan dosa, jika diperturutkan, niscaya ia binasa, dan kalau ditahan pahit benar rasanya, karena bersabar sewaktu sanggup adalah lebih berat, ujian senang lebih berat dari pada ujian susah. Kedua Harta itu menarik kepada bermewah di bidang yang mubah, mana bisa orang berharta makan roti gandum, berpakaian kasar, dan menghindari makanan mewah, sebagaimana yang telah di alami para Nabi dan Rasul,. kalau telah terbiasa menikmati keduniaan dan membiasakan diri dengan kemewahan, lalu menjadi kebiasaan yang tak dapat di tinggalkan lagi, mungkin suatu saat kita tak sanggup lagi mengongkosi diri dari usaha yang halal, maka terjerumuslah kita ke bidang syubhat, dan terbenam dalam suasana ria, berminyak air, berdusta, agar urusan dunia ini bisa teratur, dan agar hidup mewah, karena orang yang banyak harta , maka akan banyak pula keperluannya kepada orang lain, akhirnya terpaksalah ia ambil muka terhadap mereka, bila masih mungkin selamat dari bahaya yang pertama tadi, yaitu kesenangan duniawi, kita tak akan dapat selamat dari bahaya dunia ini. Ketiga Tidak dapat dihindarkan lagi, bahwa mengurus harta itu menyebabkan orang lalai dari mengingat Allah, dan setiap hal yang mengganggu dari mengingat-Nya, adalah suatu kerugian, Oleh sebab itu Nabi Isa as, menerangkan, bahwa dalam berharta terdapat tiga macam bahaya, yaitu, bila mengambil dari sumber yang tidak halal, kalaupun dari yang halal, dikhawatirkan di belanjakan kepada yang haram, kalaupun dari yang halal dan di belanjakan kepada yang halal, dikhawatirkan kita akan lalai dan terganggu dari mengingat Allah karena terlalu sibuk mengurus harta. Kalau manusia telah menyadari keberadaan ujian dan cobaan Allah Ta’ala, maka dalam hatinya tidak akan timbul kegoncangan dan kegundahan dalam mengarungi kehidupan ini, dan dia akan selalu tegar karena Allah. Allah Ta’ala berfirman yang artinya ”sesungguhnya manusia amat durhaka, bila dilihatnya dirinya telah kaya harta” 7-6 pen. Mungkin dari tulisan di atas bisa kita ambil hikmahnya, islam tidak melarang umatnya untuk kaya, bahkan umat islam menganjurkan untuk banyak-banyak bersodakoh, ini artinya kita di tuntut untuk bekerja keras dalam mencari harta, silahkan bila ingin menjadi kaya raya namun jangan takut miskin dan janganlah harta kita menjadi penghalang bagi kita untuk beribadah kepada Allah, dan bila sudah berharta, jangan angkuh sombong dan durhaka, ingatlah firman Allah di atas’. Lanjut ↓ Wejangan Dan Nasehat Syaikh Abdul Qodir Jaelani بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Beliau syaikh Abdul Qodir Jaelani Berkata Kefakiran adalah tidak punya sesuatu yang di butuhkan, dan jika tidak membutuhkan sesuatu maka dinamakan kaya, Jika kamu mengerti makna suatu kefakiran, maka semua yang ada selain Allah adalah fakir, karena membutuhkan sesuatu, dan hanya Allah sendiri yang kaya, karena Allah tidak membutuhkan sesuatu pertolongan dari makhluk siapapun. Semua yang ada tentu ada yang mengadakan, adapun yang mengadakan itu Dia-lah Allah Ta’ala, selain Dia adalah makhluk dan makhluk selalu membutuhkan, karena itu setiap makhluk adalah fakir renungkan, Allah berfirman yang artinya “Allah itu kaya dan kamu sekalian adalah fakir” QS. Muhammad 38 Ini adalah fakir secara mutlak, fakir secara keseluruhan, namun yang kita maksudkan disini adalah fakir harta benda. Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fakir, karena memang dia tidak membawa apa apa ketika dilahirkan, namun dalam mencari harta setiap orang dapat dilihat dari lima kriteria Pertama Apa bila dia diberi harta dia tidak suka, dia tidak mengambil harta itu dan benci, karena dia menjaga dirinya dari kejahatan harta dan bahayanya, orang seperti ini di namakan orang zuhud, yaitu orang yang memandang harta sama seperti batu dan tanah dan ini adalah tingkatan tertinggi. Kedua Dia tidak gemar terhadap harta dan tidak pula membencinya, dia zuhud apa bila memperoleh harta, orang seperti ini di namakan orang yang ridho. Ketiga Dia suka kepada harta dari pada tidak ada, tetapi kesukaannya itu tidak sampai membuat dia jadi rakus yang selalu kurang dan ingin bertambah, dia mau mengambil harta itu jika harta itu tidak syubhat dan halal secara mutlak, orang yang seperti ini di namakan orang yang qona’ah, yaitu orang yang menerima dengan ridho apa yang ada ditangannya sendiri, apa yang telah dimiliki, Keempat Dia tidak punya harta lantaran lemah dan tak bisa mencarinya, dan seandainya masih mampu tentu di carinya sekalipun berpayah-payah, dia akan selalu sibuk mencarinya, orang seperti ini sekalipun tak punya harta, tergolong orang yang rakus dan tercela. Kelima Yang dibutuhkan itu benar benar sangat dibutuhkan, seperti orang dalam keadaan lapar dan tak punya pakaian, maka mencari harta dalam keadaan seperti ini sekalipun sangat ingin, bukan di namakan cinta harta, karena yang tidak di miliki memang sangat di butuhkan. Wahai hamba Allah, yang disebut kerja keras itu bukan terletak pada kekesatan pakaianmu dan makananmu, kerja keras adalah terletak pada sikap zuhud hatimu. Wahai hamba Allah jagalah nikmat itu dengan bersyukur, terimalah perintah-Nya dengan membuka telinga, terimalah kesulitan dengan kesabaran dan kemudahan dengan syukur, karena demikianlah keadaan orang orang terdahulu, seperti para Rasul dan orang shalih, mereka selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan kepadanya dan mereka selalu bersabar atas musibah dan kesulitan yang sedang menimpa dirinya. Sabar adalah suatu ketentuan, daya positif yang mendorong jiwa untuk menunaikan kewajiban, selain itu sabar adalah suatu kekuatan. Wahai hamba Allah, terkadang Allah Ta’ala menjelaskan hukuman di dunia ini dengan memberikan ujian dan cobaan yang berbagai bentuk, seperti cobaan jasmani dan rohani yang berupa panyakit, kecelakaan, sakit ,gelisah, duka cita, rasa tidak aman, kehilangan harta kekayaan, kebakaran, di curi orang, dan kematian,. Ujian dan cobaan yang menimpa manusia itu ada dua penyebab, yaitu disebabkan kedurhakaan terhadap Allah oleh manusia itu sendiri sebagai balasan untuk menghapus dosa kedurhakaanya itu sendiri, dan agar manusia menjadi sadar atas kedurhakaanya itu. Karena takdir Allah sendiri untuk menguji hamba-Nya dan kelak di akhirat akan di ganti dengan rahmat dan keridhaan-Nya, kalau yang di uji itu bersabar dan tawakal kepada-Nya. Cahaya adalah hidayah Allah kepada manusia untuk mengenal-Nya, mengenal Rasul-Nya, serta mengetahui dan mengamalkan ajaran ajaran-Nya, perintah-Nya dilaksanakan dan larangan-Nya di tinggalkan jauh jauh. Wahai hamba Allah, bangkitlah kamu dari perangkap maksiat, peliharalah dengan pasrah hukum hukum-Nya, apa bila datang kepadamu suatu kenikmatan bersyukurlah kamu kepada-Nya, apa bila datang kepadamu suatu kesulitan, maka bersabarlah dan bertobatlah atas kesalahan kesalahanmu, ukurlah dirimu, karena Allah tidak akan menganiaya hamba hamba-Nya yang taat beribadah, ingatlah akan kematian dan apa yang terjadi setelah kematian itu. Bangunlah wahai hamba hamba Allah! sampai kapan tidurmu, kebodohanmu, sampai kapan kamu mengulang ulang kebatilanmu, mengapa tidak kamu biasakan mengabdi kepada Allah, dan untuk mengikuti syari’at syari’at-Nya. Lanjut ↓ Wejangan Dan Nasehat Syeikh Abdul Qodir Jaelani. بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Wahai hamba Allah, kehendakmu kepada Allah tidak benar kecuali kau tunjukkan kepada-Nya semata hendak menuju Allah itu harus murni, harus berhati suci dan bebas dari selain Dia. dan kalau tidak, usaha itu dinamakan riya, syirik, mempersekutukan Allah dengan benda yang lain, maka orang yang seperti itu dinamakan orang yang merugi karena hatinya tidak tenang, hatinya selalu gundah karena keinginannya tak pernah terpenuhi, dan rugi di akhirat karena disana nanti akan memperoleh imbalan siksa yang menghinakan. Wahai hamba Allah, janganlah kamu bermesra dengan hadirnya setan di hatimu, dengan kesenangan dunia dan syahwat, penjelmaan setan yang berbentuk manusia adalah mereka yang menjalin persahabatan dengan nilai yang buruk dan teman yang suka membual. Wahai hamba Allah, jagalah ketenangan hatimu dihadapan Allah dan tinggalkanlah tingkah laku yang buruk, jika kamu ingin memperoleh berkah Allah, berkah Allah itu hanya diperoleh orang orang yang berhati tenang dan meniggalkan tingkah laku yang buruk, Rasulullah pernah bersabda ”tiada puasa bagi orang yang dibayangi oleh makan daging manusia.” bahwa puasa itu bukan hanya meninggalkan makan dan minum, tetapi disandarkan juga pada bentuk meniggalkan perbuatan dosa, takutlah terhadap dosa gunjing karena hal itu merongrong yang baik bagaikan api memakan kayu bakar, maka apa arti puasa seseorang kalau hatinya penuh dosa, lisannya dipergunakan untuk berbicara yang tidak tetap baik, berdusta, menghina orang, menyakiti orang, kalau tingkah laku orang itu sudah buruk, maka puasanya itu tidak punya arti apa apa, walaupun dia sudah meningalkan makan, minum dan berduka, Wahai hamba Allah, takutlah kamu terhadap pandangan yang disertai syahwat, karena hal itu memendam kemaksiatan dalam hati, yang akibatnya kamu tidak terpuji di dunia dan di akhirat, takutlah kamu akan sumpah palsu karena perbuatan itu ibarat rumah tanpa kamar, dan menghilangkan barakah agamamu, Wahai hamba Allah, janganlah kamu menafkahkan hartamu dengan sumpah dusta dan kamu binasakan agamamu, kalau kamu punya akal tentu kamu mengerti bahwa hal itu termasuk pandangan lemah. Wahai penghuni bumi, tidak lama lagi penyesalan akan datang kepadamu di hari penampakan dan kerugian, hitunglah dirimu sebelum datang hari kiamat yang memperdayakan dirimu dengan hukum Allah, sadarkah kamu berada dalam lingkaran yang buruk karena berbuat kemaksiatan, goncang dan suka menzalimi manusia, kemaksiatan itu cenderung ke arah kekafiran, sebagaimana penyakit cenderung ke arah kematian sebelum datang malaikat maut mencabut nyawamu. Wahai hamba Allah, bertobatlah kamu, apakah kamu tahu bahwa Allah Ta’ala menguji kamu dengan suatu ujian itu agar kamu bertobat kepada-Nya, tetapi kamu berpikir tidak mau memikirkan untuk melepaskan maksiat terhadap-Nya?, dizaman ini tiada cobaan atas seseorang kecuali dalam batas keterasingan. Wahai hamba Allah, perbuatan dosa itu suatu kepedihan bukan suatu kenikmatan, perbuatan dosa itu adalah siksa untuk dirimu, dan perbuatan dosa itu tidak dapat menambah kemuliaan, Segolongan manusia itu ada yang diuji agar mereka mendapatkan derajat yang tinggi di hadapan Allah Ta’ala, mereka sabar bersama Dia karena ingin memperoleh ridha-Nya, apabila hal ini sempurna maka pengusaan ilmu baginya pun sempurna, tetapi jika hal ini tidak sempurna, maka mereka merasa yakin bahwa mereka dalam kebinasaan. Lanjut ↓ Wejangan Syeikh Abdul Qodir Jaelani بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Beliau Syeikh Abdul Qodir Jaelani Rahimahullah Berkata Wahai hamba Allah, janganlah kamu berputus asa dari memperoleh petunjuk Allah dan lepas dari duka cita, sesungguhnya Dia dekat, Allah Ta’ala berfirman yang artinya ”kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu kejadian yang baru.” QS. ath-Thalaq 1. Wahai hamba Allah, janganlah kamu lari dari ujian dan cobaan, karena datangnya ujian dan cobaan yang di barengi dengan sabar itu sebagai pondasi setiap kebaikan, pondasi kenabian, kerasulan, kewalian, dan kearifan, Kecintaan kepada Allah itu ada pada ujian dan cobaan. Jika kamu tidak sabar atas datangnya ujian dan cobaan yang menimpa kamu, berarti kamu tidak punya pondasi. Sesungguhnya kamu lari dari ujian dan cobaan yang menimpa kamu, berarti kamu tidak butuh dalam kewalian, makrifat dan dekat dengan Allah. Bersabarlah kamu sehingga kesabaran itu sering bersama kamu. Orang mukmin itu tidak takut dan mengharap kecuali kepada Allah saja, Dalam hatinya telah diberi kekuatan dan rahasia, hatinya teguh kepada Allah, sebab yang dituju hanya Dia semata. Wahai amba Allah, kamu pasti merasakan kemanisan, kepahitan, kebaikan, kerusakan, kekotoran, dan kejernihan, Apa bila hatimu ingin bersih secara sempurna maka lepaskanlah hatimu dari sesuatu selain Allah. Wahai hamba Allah, janganlah kamu menjadi orang yang jahil yang khawatir anaknya kelaparan, yang hatinya goncang memikirkan nasib perekonomian anak anaknya nanti, tetapi tidak memikirkan apa yang hendak di sembah nanti oleh anak anaknya itu, menyembah dunia atau menyembah Allah Ta’ala. Wahai hamba Allah, keluarkan isi hatimu sampai telanjang dari keduniaan ini, dekati pintu akhirat dan masuklah kesana. Wahai hamba Allah, janganlah kamu berpaling dari Allah Ta’ala dan jangan pula kamu berpaling dari hamba hamba-Nya yang shaleh, Jika kamu berpaling dari Allah Ta’ala, berarti kamu kufur kepada-Nya. dan apabila kamu berpaling dari hamba hamba-Nya yang shaleh, berarti kamu berpaling dari ayat ayat-Nya, Karena mereka orang orang yang shaleh adalah pewaris para nabi, yang selau mengajak kamu untuk berbuat kebaikan dan melarang berbuat kemungkaran. Wahai hamba Allah, beramallah kamu dengan anggota tubuhmu dan hadapkanlah hatimu kepada-Nya semata, Amalanmu adalah untuk dirimu dan untuk persiapanmu dengan Tuhanmu nanti, Ilmu lahir jadi penerang lahir dan ilmu batin menjadi penerang batin, ilmu sebagai penerang antara kamu dengan Tuhanmu, kalau kamu beramal menurut ilmu yang kamu miliki tentu memperdekat jalanmu kepada Tuhanmu. Ya Allah tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka. Amin. Lanjut ↓ Wejangan Dan Nasehat Syeikh Abdul Qodir Jaelani بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Syeikh Abdul Qodir Jaelani Berkata Wahai hamba Allah, berhentinya keinginan terhadap apa yang sudah diberikan, dan tidak ada lagi keinginan untuk menambah dari yang sudah ada adalah sifat qona’ahmu yang terpuji, Ketahuilah, bahwa qona’ah itu adalah menerima dengan rela apa yang telah ada, memohon kepada Allah tambahan yang pantas serta disertai usaha karena mencari keridhaan Allah, menerima dengan sabar akan takdir Allah, bertawakal kepada-Nya, dan tidak tertarik oleh tipu daya dunia, Yakinlah kamu bahwa qona’ah itu suatu sikap hidup yang harus di miliki oleh setiap muslim, karena dengan qona’ah hati menjadi tenang, bahkan menjadi suatu modal yang takkan pernah habis, dalam situasi dan kondisi apapun. Perhatikan sabda Nabi ”qona’ah itu adalah harta yang tak akan pernah hilang dan simpanan yang tidak akan lenyap.” HR. Thabrani dari Jabir Abu Sulaiman Anshari berkata ”Qona’ah adalah merupakan bagian dari sikap ridha, sebagaimana Wara’ adalah merupakan bagian dari sikap Zuhud. Qona’ah adalah permulaan Ridha, dan Wara’ adalah permulaan zuhud.” Sikap qona’ah adalah suatu sikap yang dituntut oleh setiap mukmin, karena dengan sikap qona’ah mereka dapat terhindar dari ajakan nafsu terhadap dunia dan kemewahannya, dan keinginan hawa nafsu kepada dunia ini tidak akan pernah puas, bahkan akan membawa manusia untuk selalu disibukkan dengan urusan dunia semata, Sehingga lupa untuk mempersiapkan kehidupan akhirat dan Tuhannya. Qona’ah adalah suatu sikap yang dapat mendidik manusia untuk bersyukur kepada nikmat Allah, dan dengan bersyukur kepada nikmat Allah itulah manusia memperbanyak beribadah kepada Allah Ta’ala. perhatikan sabda Nabi Sallallahu Alaihi Wa Salam ”Jadikanlah kamu orang yang wara’ tentu kamu menjadi manusia yang paling banyak beribadah, dan jadilah kamu orang yang bersifat qona’ah, tentu kamu menjadi manusia yang paling bersyukur.” HR. Bukhari dari Abu Hurairah Muhammad bin Tirmidzi berkata ”Qona’ah adalah jiwa merasa lapang dengan rezeki yang diberikan Allah kepadanya, dan hilang rasa tamak terhadap sesuatu yang tidak dicapai.” Wahai hamba Allah, maksud qona’ah itu sangat luas, qona’ah menyuruh manusia untuk betul-betul percaya akan kekuasaan Tuhannya yang melebihi kekuasaan manusia. Qona’ah menyuruh sabar menerima ketentuan Allah Ta’ala jika ketentuan itu tidak menyenangkan, dan menyuruh manusia bersyukur bila Allah meminjami kenikmatan kepadanya, Dalam hal yang demikian manusia masih tetap di suruh berusaha keras, sebab selama manusia masih hidup, masih diwajibkan berusaha mencari rezeki. Kamu bekerja bukan berarti meminta tambahan yang telah ada dan tak merasa cukup apa yang telah ada didalam tangan, tetapi kamu bekerja sebab kamu masih hidup, dan orang hidup itu wajib bekerja, inilah maksud qona’ah….. BERSAMBUNG Sumber artikel Semoga Bermanfa’at Untuk Kita Semua… Selamat menjalankan kehidupan dengan sebaik-baiknya & sebenar-benarnya. Katakata Bijak Syaikh Abdul Qadir Jaelani yang Inspiratif ©2019 Images 1. Sesungguhnya bencana terhadapmu bukan untuk menghancurkanmu melainkan sesungguhnya akan mengujimu, mengesahkan kesempurnaan imanmu dan menguatkan dasar kepercayaanmu dan memberikan kabar baik ke dalam batinmu. 2. Kata kata hikmah Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani • Selama hidup di dunia ini, yang terbaik adalah menyelamatkan hati dari buruk sangka.” ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani • “Orang itu dikatakan dekat dengan ALLAH selama dia meluangkan waktunya untuk berdzikir setiap hari.” ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani • “Bantulah orang fakir dengan sebahagian harta kalian. Jangan pernah menolak pengemis, padahal kalian mampu memberikan sesuatu untuknya baik sedikit mahupun banyak. Raihlah kasih sayang ALLAH dengan pemberian kalian. Bersyukurlah kepada ALLAH yang telah membuat kalian mampu memberi. Jika pengemis adalah hadiah dari ALLAH sementara kalian mampu memberinya, mengapa kalian menolak hadiah itu?! Bohong kalau kalian mendengar nasihat dan menangis di hadapanku, tapi saat orang datang meminta uluran tangan, kalian malah membiarkannya. Itu menunjukkan bahawa tangisan kalian belum kerana ALLAH.” ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani • “Apabila kebenaran keimananmu telah terbukti dan kamu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak dan perbuatan ALLAH dan dengan idzin ALLAH juga, maka hendaklah kamu tetap bersabar dan redha serta patuh kepada-Nya. Janganlah kamu melakukan apa saja yang dilarang oleh ALLAH Apabila perintah-Nya telah datang, maka dengarkanlah, perhatikanlah, bersegeralah melakukannya, senantiasalah kamu bergerak dan jangan bersikap pasif terhadap takdir dan perbuatan-Nya, tetapi pergunakanlah seluruh daya upayamu untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya itu.” ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani • “Hendaklah kamu berserah diri dan bertawakal sepenuhnya kepada ALLAH di dalam segala hal, agar Dia memanifestasikan kerja-Nya melaluimu. Jika kebaikan yang didapati, maka bersyukurlah. Dan jika bencana yang menimpamu, bersabarlah dan kembalilah kepada Dia. Kemudian rasakan keuntungan yang didapati dari apa yang kamu anggap sebagai bencana itu, lalu tenggelamlah di dalam Dia melalui perkara itu sejauh kemampuan yang kamu miliki dengan cara keadaan rohani yang telah diberikan kepadamu. Dengan cara inilah kamu dinaikan dari satu peringkat ke peringkat lainnya yang lebih tinggi dalam perjalan menuju ALLAH, supaya kamu dapat mencapai Dia. • Kemudian kamu akan disampaikan kepada satu kedudukan yang telah dicapai oleh orang-orang shiddiq, para syuhada dan orang-orang saleh sebelummu. Dengan demikian kamu akan dekat dengan ALLAH agar kamu dapat melihat kedudukan orang-orang sebelummu dalam menuju Raja Yang Maha Agung itu. Di sisi Tuhan ALLAH lah kamu mendapatkan kesentosaan, keselamatan dan keuntungan. • Biarlah bencana itu menimpamu dan jangan sekali-kali kamu mencuba menhindarkannya dengan doa dan shalatmu, dan jangan pula kamu merasa tidak senang dengan kedatangan bencana itu, kerana panas api bencana itu tidak sehebat dan sepanas api neraka. • Sebenarnya, bencana yang datang kepadamu itu bukannya akan menghancurkanmu, melainkan sebenarnya adalah akan mengujimu, mengesahkan kesempurnaan imanmu, menguatkan dasar kepercayaanmu dan memberikan kabar baik ke dalam batinmu. ALLAH berfirman “Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan baik buruknya hal ihwalmu.” QS 4731.” -~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani • “Janganlah bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan dan jangan pula mencuba menghindarkan diri dari malapetaka. Keuntungan itu akan datang kepadamu jika memang sudah ditentukan oleh ALLAH untukmu, baik sengaja mencarinya maupun tidak. Malapetaka itu pun akan datang menimpamu, jika memang telah ditetapkan oleh ALLAH untukmu, baik kamu membencinya, maupun mencuba menghindarkannya dengan doa dan solat atau menghadapinya dengan penuh kesabaran, kerana hendak mencari keredhaan ALLAH.” ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani • “Taubatlah engkau dari riak dan nifaq. Janganlah malu mengakui hal itu atas dirimu. Yang kuat di antara manusia mulia adalah mereka yang semula munafik. Oleh yang demikian, berkatalah sebahagian ulama, “Tidak ada yang mengetahui hakikat ikhlas kecuali murai orang riak”. Yang paling beruntung ialah mereka yang ikhlas mulai dari awal hingga akhirnya.” ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani • “Fikirlah bahawa di dunia ini, suatu yang kamu cintai tidak akan kekal selamanya. Tidak abadi, pasti fana. Jika hal ini telah benar-benar kamu sedari, tentu kamu tidak akan melupakan-Nya walau sekejap pun. Namun, kebanyakan tidak ada manusia yang mengingatkan hal itu. Barang siapa telah merasakan, bererti telah mengetahuinya. Manusia yang demikian adalah termasuk salah satu dari mereka yang tidak tahan tinggal bersama makhluk.. ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani
KataBijak Syekh Abdul Qadir Al Jaelani | Nasehat Kehidupan @santrisasak #katakatabijak #katabijak #katamutiara More Video :
Yang paling aku khuatirkan atas umatku ialah manusia hipokrit (munafik) yang pandai berkata-kata".." ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani "Kenalilah Allah s.w.t., janganlah rasa bodoh terhadapNya. Taatlah kepadaNya, jangan mendurhakaiNya. Redhalah atas kententuan takdirNya, jangan kau ingkari. Kenalilah Al-Haq Azza Wajalla melalui ciptaanNya. SyaikhAbdul Qadir Jaelani merupakan salah satu tokoh sufi terkemuka di dunia. KATA KATA BIJAK SYEH ABDUL QADIR AL JAILANI. 175550 likes 768 talking about this. Postingan yang anda cari ini sangat cocok untuk dijadikan status wa caption instagram status facebook tweet twitter dan status media sosial lainnya. Kata Kata Mutiara Abdul Qodir Jaelani. Allah berada di atas langit, di atas Arsy, menguasai kerajaan alam semesta, ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, kepada-Nya lah naik katakata yang baik dan amalan shalih. Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, lalu urusan itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang sama dengan seribu tahun menurut perhitungan manusia. pZue.
  • k59qmb5pmg.pages.dev/121
  • k59qmb5pmg.pages.dev/47
  • k59qmb5pmg.pages.dev/23
  • k59qmb5pmg.pages.dev/8
  • k59qmb5pmg.pages.dev/242
  • k59qmb5pmg.pages.dev/312
  • k59qmb5pmg.pages.dev/78
  • k59qmb5pmg.pages.dev/7
  • k59qmb5pmg.pages.dev/278
  • kata bijak syeh abdul qadir jaelani